Penjelasan Tentang Testis

Testis adalah kelenjar kelamin jantan pada hewan dan manusia. Manusia disini yaitu manusia yang berjenis kelamin laki-laki atau pria dan mempunyai dua testis yang dibungkus dengan skrotum. Sedangkan jika dalam hewan atau juga pada mamalia testis yang terletak di luar tubuh yang berhubungkan dengan tubulus spermatikus dan terletak di dalam skrotum. Proses ini di sebut dengan proses spermatogenesis yang sesuai dengan fakta bahwa pada mamalia akan lebih efisien dengan suhu lebih rendah dari suhu tubuh (<37C).


Pada tubulus spermatikus terdapat otot kremaster yang apabila berkontranksi maka akan mengangkat testis mendekat ke tubuh bila suhu testis akan diturunkan sehingga otot kremaster akan berelaksi dan testis akan menjauhi tubuh. Kejadian ini sering di sebut juga dengan refleks kremaster.

Hewan selain mamalia tidak memiliki testis di luar seperti burung yang mempunyai suhu tubuh yang tinggi kemudian memiliki testis di dalam tubuhnya. Banyak yang mengatakan seperti para ahli bahwa mereka itu menggunakan kantong udaranya untuk menjaga suhu optimal testis namun pada penelitian berikutnya di sebutkan bahwa testis burung berfungsi baik pada suhu tubuh. Hewan ini selama masa pubertas testis berkembang untuk memulai spermatogenesis dan untuk ukurannya testis bergantung pada produksi sperma (banyak spermatogenesis) sperti cairan intersial dan produksi cairan dari sertoli. Pada umumnya kedua testis tidak sama besar akan tetapi dapat saja salah satu terletak yang lebih rendah dari yang lainnya. Hal ini diakibatkan perbedaan struktur anatomis pembuluh darah pada testis kiri dan testis kanan. Obat Gatal Anus Paling Ampuh

Fungsi testis

Untuk peran testis berperan sebagai peran pada sistem reproduksi dan sistem endokrin dan untuk fungsinya testis berfungsi sebagi:

Untuk memproduksi sperma (spermatozoa)
Dan untuk memproduksi hormon seks pria seperti testosteron.

Kemudian untuk kerjanya, testis bekerja dibawah pengawasan hormon gonadotropik dari kelenjar pituitari bagian anterior.

Struktur testis

Testis dibungkus oleh lapisan fibrosa yang disebut tunika albuginea kemudian di dalam testis terdapat banyak saluran yang disebut tubulus seminiferus. Tubulus ini dipenuhi oleh lapisan sel sperma yang sudah atau tengah berkembang. Spermatozoa yang disebut sel benih yang sudah siap untuk diejakulasikan yang akan bergerak dari tubulus menuju rete tesis, duktus efferen dan epididimis. Bila mendapat rangsangan seksual spermatoza dan cairannya yang disebut air mani yang akan dikeluarkan ke luar tubuh melalui vas deferens dan akhirnya penis. Diantara tubulus seminiferus terdapat sel khusus yang disebut sel intersial leydig, sel leydik ini memproduksi hormon testeron.

Penghalang darah tesis

Molekul besar tidak dapat menembus ke lumen (bagian dalam tubulus) yang melalui darah karena darah disebabkan adanya ikatan yang kuat antar sel sertoli. Dan fungsi dari penghalang darah testis adalah untuk mencegah reaksi auto-imun dan tubuh dapat membuat antibodi melawan sperma sendiri maka dari itu hal ini dicegah dengan penghalang dan bila sperma bereaksi dengan antibodi amaka akan menyebabkan radang testis dan menurunkan kesuburan.

Subscribe to receive free email updates: